rainbowlink

asteroid

StarCursor

Astrocursor

Blogger Tricks

vision

♛Brilliant Carving World of All Wonderful Amazing eXperiences♛

FlyTweet2

INSPIRASI KU

INSPIRASI KU

To Be Engineer

Faculty of Industrial Technology^Mechanical Engineering

----------------Islamic.University of Indonesia (UII,Yogyakarta)----------------

Halaman

BlueCopters

Sabtu, 31 Agustus 2013

Visi Misi Seorang Muslim


ilmu-sebelum-amal-mutiara-hadits-pilihan            Visi dan misi pada umumnya merupakan suatu keharusan dimiliki oleh suatu lembaga, perkumpulan, organisasi bahkan negara.  Namun  Apakah Visi dan Misi  itu? Visi adalah pandangan ke depan, harapan atau sebuah cita-cita. Sedangkan Misi adalah suatu upaya untuk mencapai harapan dan cita-cita tersebut.
Seperti halnya sebuah lembaga atau organisasi, kitapun secara pribadi-pribadi harus memiliki Visi hidup, atau cita-cita hidup, yang kemudian diaktualisasikan dalam bentuk Misi hidup, atau upaya-upaya dan usaha-usaha untuk mencapai Cita-cita hidup tersebut.

          Apakah Visi hidup kita sebagai seorang Muslim?  Disadari atau tidak sebagai seorang Muslim, Visi hidup kita sudah sangat jelas, yaitu sebagaimana sering kita ucapkan dalam do’a:  ” ROBBANA ATINAA FIDDUNYA HASANAH WAFIL AKHIROTI HASANAH WAQINAA ADABANNAR”. Yaitu BAHAGIA DI DUNIA dan BAHAGIA DI AKHIRAT !!!.

          Orang yang tidak pernah sholat semasa hidupnya pun, tidak ingin bahagia di dunia dan sengsara di akhirat, atau orang yang pemalas dalam bekerja namun merasakan kesengsaraan hidup di dunia dan bahagia di akhirat. Apalagi  merasakan sengsara di dunia dan  sengsara di akhirat, walaupun ia tak pernah usaha dan  malas ibadah.

          Kesimpulannya adalah bahwa semua orang pasti menginginkan hidup bahagia di dunia dan bahagia di akhirat (FIDDUNYA HASANAH  WAFIL AKHIROTI HASANAH). Lalu apa upaya kita atau Misi kita untuk mencapai Visi  ” FIDDUNYA HASANAH WAFIL AKHIROTI HASANAH ?! “.
Untuk mencapai kebahagiaan di dunia tentunya kita harus banyak berusaha tentang keduniaan. Dan untuk mencapai kebahagiaan hidup di akhirat tentunya harus banyak beramal keakhiratan. Sebagaimana sabda Rosululloh :  ”I’mal lidunyaka ka annaka taisyu abadan, wa’mal li akhirotika ka annaka tamutu ghodan.” Yang artinya :  ”Bekerjalah untuk urusan duniamu, seolah-olah kamu akan hidup selama- lamanya, dan berbuatlah untuk urusan akhiratmu, seolah olah kamu akan  mati besok.”

        Untuk mencapai VISI tersebut, setidaknya ada 4 dasar pokok, yaitu IMAN dan TAQWA, ILMU dan AMAL.

1. IMAN :
           Iman merupakan landasan pokok bagi seseorang yang ingin mencapai hidup bahagia di dunia dan  bahagia hidup di akhirat. Karena tanpa Iman mustahil akan dapat kebahagiaan hidup di dunia dan Akhirat. Mungkin saja hidup bahagia di dunia, tapi mustahil hidup bahagia di Akhirat.
           Iman adalah meyakini dengan hati, mempersaksikan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota tubuh dalam tindakan. Imam Al-Ghazalie mengatakan bahwa ini adalah tingkatan iman yang pertama dan muslim yang keimanannya ada pada tingkatan tersebut, tiada lagi tempat kembalinya selain ke Surga kelak.

Rasulullah saw. Saat ditanya, “amal apa yang paling utama?” Rasulullah saw. Menjawab, “Islam!” lalu beliau ditanya lagi, “islam mana yang paling utama?” dan Rasulullah saw. Menjawab, “iman!”.

           Menurut Imam Al-Ghazalie, riwayat diatas menunjukkan bahwa islam dan iman merupakan dua istilah yang berbeda sekaligus saling terjalin (tadakhul). Iman adalah bagian terpenting dalam islam. Dalam rukun islam kita dituntut untuk mengucapkan dan sekaligus membenarkan kalimah syahadatain (Asyhadu an-Laa Ilaaha Illallah wa Asyhadu an-Na Muhammadarrosuululloh, yang artinya “aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”).

Allah berfirman :
Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidaakan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah(QS. An-Nisa: 173).

2. TAQWA :
           Taqwa juga termasuk landasan utama untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Sebab Allah berfirman :
” Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raaf: 96)

          Juga Allah berfirman : ” Al Jannatu limanittaqo “, Surga itu untuk orang yang taqwa.
Kata ” BAROKAH” dalam ayat di atas identik dengan kebahagiaan hidup di dunia, sedangkan ” SURGA ” identik dengan kebahagiaan hidup di akhirat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa, Taqwa merupakan syarat untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

3. ILMU :
          Selain Iman dan Taqwa, ilmu juga merupakan landasan pokok untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat.
Imam Syafi’i Ra, berkata:
Man aroda dunya fa’alaihi bil ilmi, wa man aroda akhiroh fa’alihi bil ilmi, wa man arodahuma fa’alaihi bil ilmi.”
Artinya: “Barang siapa yang menginginkan kehidupan dunia, maka harus pakai ilmu, dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat, maka harus pakai ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya, yaitu kehidupan dunia dan kehidupan akhirat maka harus pakai ilmu juga.”

        Jadi ilmu dunia dan ilmu akhirat merupakan kunci sukses untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

4. AMAL :
             Amal merupakan dasar utama bagi seseorang yang ingin mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Orang yang ingin cukup sandang pangan, apalagi ingin kaya, orang tersebut harus bekerja rajin.                      Orang yang malas bekerja, jangan  harap segala keperluan hidupnya terpenuhi. Begitu juga orang yang malas beribadah (amal keakhiratan ), jangan harap ia akan mendapat kebahagiaan di akhirat, karena pahala hanya akan diberikan kepada orang yang rajin ibadah.


            Keempat dasar di atas satu sama lain tak bisa terpisahkan, karena keempatnya saling keterkaitan. Seseorang tidak cukup memiliki IMAN saja , tanpa beramal sedikitpun. Orang BERAMAL tanpa iman juga sia-sia. Orang beramal tanpa ILMU, juga kacau balau, maka menjadi tidak sah amalnya. Orang punya ILMU tanpa diamalkan bagaikan pohon tidak berbuah, tidak bermanfa’at. Apabila semuanya terakumulasi, maka menjadi sebuah KETAQWAAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bebas Ekspresi,..
Create your Brill-Mind Okeys !