Pada suatu sistem kendali salah satu komponen terpentingnya adalah
sensor. Sensor adalah peranti (device) yang berfungsi untuk mengindra
(to sense) besaran fisik. Beberapa besaran yang termasuk besaran fisik
antara lain posisi dan turunannya (kecepatan dan percepatan) baik
translasi maupun rotasi, temperatur, tegangan, regangan, tekanan,
kecepatan alir/debit aliran, gelombang suara/ultrasonik, dan intensitas
cahaya (tampak maupun tak tampak).
Mengindra dapat dikonotasikan sebagai mendeteksi atau mengukur. Hasil dari mendeteksi dapat berupa dua atau lebih kemungkinan keadaan, sedangkan hasil dari mengukur adalah berupa nilai besaran tersebut. Sebagai ilustrasi adalah termostat dan termometer. Keduanya mengindra temperatur, namun memiliki perbedaan. Termostat, yang sering digunakan di lemari pendingin, memberikan informasi temperatur dalam dua keadaan yaitu dingin atau tidak dingin. Pada saat termostat memberikan informasi dingin maka sistem refrigerasi pada lemari pendingin akan tidak aktif sedangkan pada saat tidak dingin maka lemari pendingin akan aktif. Termometer dapat memberikan hasil berupa nilai, misalnya 25 C.
Sinyal output dari sensor dapat berupa besaran mekanik ataupun elektrik. Besaran mekanik sebagai output sensor untuk ditampilkan adalah posisi translasi ataupun rotasi. Termometer air raksa mengkonversi perubahan besaran temperatur menjadi perubahan posisi sehingga dapat kita baca temperatur yang terukur. Contoh berikutnya adalah tachometer yang menampilkan informasi kecepatan dalam bentuk posisi rotasi.
Tranduser elektrik mengkonversikan besaran fisik menjadi besaran elektrik. Terdapat 5 besaran elektrik yang menjadi output sensor, yaitu
Mengindra dapat dikonotasikan sebagai mendeteksi atau mengukur. Hasil dari mendeteksi dapat berupa dua atau lebih kemungkinan keadaan, sedangkan hasil dari mengukur adalah berupa nilai besaran tersebut. Sebagai ilustrasi adalah termostat dan termometer. Keduanya mengindra temperatur, namun memiliki perbedaan. Termostat, yang sering digunakan di lemari pendingin, memberikan informasi temperatur dalam dua keadaan yaitu dingin atau tidak dingin. Pada saat termostat memberikan informasi dingin maka sistem refrigerasi pada lemari pendingin akan tidak aktif sedangkan pada saat tidak dingin maka lemari pendingin akan aktif. Termometer dapat memberikan hasil berupa nilai, misalnya 25 C.
- Secara umum sensor dapat diibaratkan sebagai indra pada manusia. Manusia dianugerahi mata untuk mengindra cahaya, telinga untuk mengindra gelombang suara, lidah untuk mengindra pengecapan, hidung untuk mengindra aroma, serta kulit untuk mengindra kekasaran dan temperatur.
- Output dari sensor dapat digunakan untuk berbagai keperluan, yaitu :
- Ditampilkan (kepada manusia)
- Disimpan, untuk digunakan pada waktu lain.
- Diproses lebih lanjut menggunakan metode statistik atau teknik data mining
- Digunakan sebagai umpan balik (feedback) pada sistem kendali kalang tertutup (closed loop control system)
Sinyal output dari sensor dapat berupa besaran mekanik ataupun elektrik. Besaran mekanik sebagai output sensor untuk ditampilkan adalah posisi translasi ataupun rotasi. Termometer air raksa mengkonversi perubahan besaran temperatur menjadi perubahan posisi sehingga dapat kita baca temperatur yang terukur. Contoh berikutnya adalah tachometer yang menampilkan informasi kecepatan dalam bentuk posisi rotasi.
Tranduser elektrik mengkonversikan besaran fisik menjadi besaran elektrik. Terdapat 5 besaran elektrik yang menjadi output sensor, yaitu
- Tegangan
- Arus
- Resistansi
- Kapasitansi
- Induktansi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bebas Ekspresi,..
Create your Brill-Mind Okeys !