rainbowlink

asteroid

StarCursor

Astrocursor

Blogger Tricks

vision

♛Brilliant Carving World of All Wonderful Amazing eXperiences♛

FlyTweet2

INSPIRASI KU

INSPIRASI KU

To Be Engineer

Faculty of Industrial Technology^Mechanical Engineering

----------------Islamic.University of Indonesia (UII,Yogyakarta)----------------

Halaman

BlueCopters

Selasa, 25 Juni 2013

Mengenal si Ahli Kebumian dibanding Insinyur, di era perubahan


pekerja Sahabat saya Mas Soejanto mengulik-ulik kawan geologist atau ahli kebumian yang banyak bekerja di perminyakan. Menurut beliau rata-rata geologist di perminyakan ini sulit diajak bisnis. Konon katanya ahli geologi itu lebih sulit untuk diajak berpikir tentang bidang lain terutama di dunia industri. Si ahli bumi ini lebih banyak memikirkan riset dan penelitian ketimbang mikir bisnis nyari duwik.
:( “Lah tapekno kenapa lulusannya mesti pakai insinyur bukan doktoradus geologi, gitu ta Pakdhe ?”
:D “Lah ini kan maunya mertua. Kalau dalam undangan kawinan anak mantunya ada gelar insinyur kan bisa sambil mesam-mesem ta, Thole”

Geology is more science than applied knowledge

Sependek pengetahuanku, walaupun lulusannya dulu disebut sebagai insinyur, ahli geologi bukan disebut engineer. Karena memang lebih bersifat sebagai ilmu murni (science) ketimbang applikasi. Sehingga secara natural akan mempengaruhi gaya berpikir serta gaya hidup geologist (ahli geologi itu sendiri). Engineering memang begitu dinamis sejak dari lahirnya.
Ilmu geologi walaupun bersifat dinamik, namun siklusnya bisa jutaan tahun, walaupun bisa juga sepuluh tahunan, namun jelas tidak sependek ilmu engineerig. Engineering sebagai ilmu aplikatif ini akan menuntut perubahan yang jauh lebih dinamis ketimbang dinamika banjir sekalipun.
Ilmu management yg berhubungan profit ekonomi lebih dinamis lagi, dengan siklus “budget” yang tahunan merupakan bentuk bagaimana pemikiran strategisnya setahun sekali akan berubah.
Politik lebih “gelo” lagi. Perubahan dinamisnya bisa dalam orde jam dan detik apalagi ketika masa-masa penghitungan swara pemilu pilkadal. Wuik !!
Perbedaan siklus dinamika ilmu inilah yang membuat geologist akan terasa lambaan dibanding siput ! Kura-kura saja mungkin terasa terlalu cepat kalau dibandingkan gerakan lempeng tektonik yang 7 cm pertahun !!
Beruntunglah bagi rekan-rekan geologist mengenyam posisi management sehingga mental siklus jutaan tahunnya bisa diperpendek menjadi siklus tahunan. Lebih-lebih yang akhirnya ikut terjun di lingkup politik, pergerakannya secepat Formula – 1 Wush-wush-wush !!!

Pendidikan


Pendidikan geologi jelas ditujukan untuk pendidikan secara general. Dimana pendidikan atau universitas adalah bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia melalui olah nalar dan olah pikir. Akan sangat sulit kalau pendidikan dibuat menjadi sebuah bisnis entity “ansich”. Kalau manajementnya diubah seperti layaknya menjalankan gaya bisnis … bolehlah. Saat inipun sistem manajement University yang BHMN ini juga sudah jauh beda.
Tapi kalau pendidikan (PT jurusan Geologi, seperti istilah Mas Soe) untuk lebih ditujukan untuk tujuan industri aku pikir ndak mudah, bisa-bisa malah jadi salah arah nantinya. University bukan seperti Primagama untuk mengadakan kursus. Tapi mengadakan serta mendidik ahli riset merupakan salah satu tujuan pendidikan secara general.

Positioning !

Nah slentingan Pak Soejanto ini aku pikir lebih banyak untuk mnggelitik si Geologist … bukan PT Jurusan geologi ….. Yang lebih penting adalah buat geologistnya atau buat alumninya untuk segera mengerti posisinya. Terutama posisinya ketika saat ini berada. Ntah sebagai mahasiswa, sebagai dosen, sebagai pekerja ataupun reseacher.
Harus tahu posisinya saat mulai masuk bekerja, atau bahkan saat lulus. Persis seperti ajaran Pak Wartono kalau ke lapangan. Ketahui dulu posisimu, tembak G Pendul dan G Pegat, plot dimana dalam peta sebelum mendiskripsi singkapan. Ketahui lokasi samplemu sebelum membuat sayatan dst dsb.
Kalau memang saat ini berada di dunia kerja mungkin kita (yg geologist) harus mampu memberikan pengaruh (influence positip pada lingkungannya untuk ngerti apa itu geologi. Bukan seperti dulu dimana hanya manager geologist yang harus cerita ke bagian keuangan.
Lah iya lah …. Sebagai geologist atau sebagai ustad ataupun dosen, ataupun tukang tambal ban (eh ada yg baca ga ya) …sebagusnya mesti bisa mengoptimalkan kemampuan serta peran dalam mempengaruhi (influence) lingkungan.

OK kembali ke Laptop

Yang diatas tadi hanyalah permisif untuk mengatakan “Aku emang sudah dari sononya begitu“. “Ilmuku juga begitu. Dan ajaran yang kuperoleh emang ya kudu begitu.”
:( “Lah hiya pakdhe, lantas kenapa Pak Soejanto bisa bilang kalau ahli geologi itu lebih sulit untuk diajak berpikir tentang bidang lain terutama di dunia industri ?”
Soal perbedaan Gelogist dengan insinyur memeng sudah ada dari sononya. tetapi ketika seseorang menjadi ahli kebumian atau geologist yang ingin berlari maju kenceng sekenceng Formula – 1, yang lebih penting adalah ahli geologi ini harus mampu secara cepat mengantisipasi perubahan. Perubahan dalam siklus waktu sangat pendek tentusaja. Siklus pendek yang jarang dijumpai dalam ilmu yang dipelajarinya.

Perubahan dalam industri

Dulu ketika perusahaan masih berbentuk silo-silo atau kotak-kotak profesi (ini jaman aku awal masuk kerja), geologist dipimpin oleh Mgr Geologi, geophycisist dipimpin oleh Mgr Geophysics, demikian juga drilling, petroleum dan production engineer. Semua berada pada kotak-kotak profesinya masing-masing. Pada waktu itu tentusaja geologist masih berkutet dengan pemikiran sciencenya yang luambaatt. Orde tektonik dalam kecepatan 7 cm/tahun.
Saat ini sudah jamannya globalisasi, alias jaman gado-gado campur lotek. Bekerja sudah dalam satu “team” yang terdiri atas Geologist-Geopsikis-Enginner, bahkan kadangkala ada economist. Geologist harus mampu menjadi pemimpin untuk soal kebumian di team itu, demikian juga yang lain. Learning atau belajar harus dilakukan sendiri. Kalau dulu ada orang yang lebih senior dalam kotak profesi, saat ini geologist harus lebih mandiri dalam mengejar ketertinggalan ilmunya.
geologiundip
Kampus Geologi Undip
Kalau saja ilmu diskripsi singkapan dari pak Wartono masih diingat dan dijalankan … aku rasa dengan mengetahui “dimana posisiku kali ini”, saya yakin geologist akan mudah beradaptasi. Adaptasi akan lebih mudah ketika kita mengerti ada dimana dan mau kemana. Dan seperti kata Pak Soejanto, bahwa industri itu tujuannya untuk mencari keuntungan. Bukan mencari tahu seperti tujuan riset.
:( “Lah iya pakdhe. Tujuan dibuatnya perusahaan memang mencari keuntungan materi. Bukan sekedar ngebor untuk pingin tahu isinya apa”
:D “Disitulah perbedaan dengan engineer yang lebih praktis dalam berpikir. Selalu aplikatif dalam hasil kerjanya”
:( “Pakdhe, yang lebih hebat itu orang yang mengerti bagaimana cara kerja geologist anakbuahnya, yang mengerti bagaimana mengatur anakbuahnya. Gitu kan, Pakdhe ?

Segalanya berubah.
Bahkan perubahanpun sudah berubah !

Untungnya cara belajar serta mengajar jaman saya dulu sudah tidak lagi statis. Saat ini cara belajar mengajar di kampus sudah berubah. Sebagai gambaran juga. Bahwa mahasiswa geologi jaman sekarang sudah beda dengan mahasiswa geologi jaman aku dulu.
Pengalaman Mas Wahyu, dosen di Geologi Undip yang kutemui hari Sabtu kemarin cukup memberikan gambaran baru ttentang  dunia mahasiswa saat ini. Mas Wahyu yg jadi dosen di Undip ini sudah terbiasa di sms muridnya. Jaman saya dulu menunggu dosen yang masih didalam kantornya untuk mengingatkan jam kuliah sudah mulai saja rada rikuh dan pakewuh.Sip lah. Dunia belajar mengajar sudah berubah.
Juga cross disiplin ini sudah mulai terbiasa di kampus.

Seminar Energi di Undip Semarang
Ada banyak perubahan cara pandangku akan dunia kampus ketika kemarin wektu aku dan dan Mas Yusmawan (presdir BP-Castrol) memberikan seminar sehari di Undip. Seminar ini juga dihadiri oleh mahasiswa jurusan lain.
Bahkan dengan membayar 30 ribu per mahasiswa, seminar saat ini bisa dihadiri 370 mahsiswa bebagai jurusan. Wuih Hebatt !!! Generasi sekarang bukan generasi yang hanya mintak subsidi. Bukan generasi gratis yanghanya nuntut ditraktir. Mereka sudah mandiri. Mengerti bahwa mengadakan seminar itu juga perlu biaya. Salute buat mahasiswa generasi baru ini !!
Dunia mahasiswa sekarang sudah beda
Dunia universitas juga berubah
Kita juga berubah …
Pandangan kitapun harus di”ajust” dan dikalibarsi supaya tidak salah duga apa yang terjadi disana.

Fakultas Teknik Prodi Geologi Universitas Diponegoro membanggakan !

Disisi lain aku salut dengan ahli-ahli geologi yang menjadi dosen di UNDIP. Dalam waktu 5 tahun sudah meluluskan 30 alumni dengan lama studi tercepat 3 tahun 8 bulan !.
Bahkan berhasil menggondol juara 1, 2 dan 3 sekaligus dalam lomba karya ilmiah di ITB, juara-juara ini atas nama Aveliansyah, Risky Syawal, dan M. Dinul H. Mengalahkan ITB dan UGM yang usianya sudah puluhan tahun  !!

Kamis, 06 Juni 2013

Nih Bedanya Teknik Bioproses UB dengan Teknologi Bioproses UI + Prospek TekBiop

Assalamu'alaikum
Hello Galauers!! (haaai..)
Masih galau? Tenang, Nih ane datang membawa pencerahan nmun Jujur ane bleh kopas/maling di blog org, heheeh,, ada y mling ngaku.. :D, tp memang inilah yg mnurut ane paling tepat mnjadi perbincangan dlm ktegori judul diatas... Ok lngsung jah baca kopasannya...."

Sesi ke-1 nak UB yg ngomong nih bray :

Usai memposting tentang prospek kerja teknik bioproses, ane kebanjiran pertanyaan dari Galauers se-Indonesia di akun twitter ane. Wuidih, pertanyaannya membludak membahana badai (CTARR CTARRR!! GLUDAK GLUDUK!!)
Dari sekian banyak pertanyaan dari remaja labil lulusan SMA yang sedang galau mau kuliah dimana, ane mutusin buat memposting tentang PERBEDAAN TEKNIK BIOPROSES UB DENGAN TEKNOLOGI BIOPROSES UI. Walau sejujurnya hingga saat ini ane masih bingung mengapa, mengapa, MENGAPA?? namanya berbeda, ane coba nyimpulin dikit-dikit dari berbagai sumber.
Dari pada ane banyak cingcong, mending langsung kita bahas aje dah. Cekidot!
Kakak, kakak, akuh bingung beud nich.. Aku udah nanya kemana-mana tapi belum ditanggepin. Harapanku tinggal kakak.. Hiks.. Kak, beda Teknik Bioproses UB ma Teknologi Bioproses UI apaan ya?
Kesian sekali nasib dikau dek, cup cup cup :)
Setauku sih, keduanya gak beda-beda amat, tapi tetep ada beda nya. Mari kita tinjau satu-satu. (jeng.. jeng..) :
1. Teknologi Bioproses UI sudah punya lulusan, sedangkan Teknik Bioproses UB belum. Wajar, karena UI udah lebih dulu punya Bioproses ketimbang UB. Saat ini, di UB baru ada 3 angkatan, yaitu angkatan 2010, 2011, dan 2012 (angkatanku). Nah, jaman kalian maka baru ada 4 angkatan, makanya Teknik Bioproses UB belum punya lulusan.
2. Teknologi Bioproses UI masuk di Fakultas Teknik, sedangkan Teknik Bioproses UB masuk Fakultas Teknologi Pertanian. Apakah ini mengindikasikan bahwa Teknik Bioproses UB cenderung ke Pertanian? Tidak juga. Sampai saat ini, detik ini, saya tidak menyentuh mata kuliah tentang pertanian sedikitpun. Seperti Universitas lainnya, Fakultas Teknologi Pertanian memang BIASANYA punya program studi yang nyeleneh. Kayak di IPB contohnya, mereka punya Teknik Mesin dan Biosistem, mereka juga punya Teknik Sipil dan Lingkungan.
Kalo kita bilang TBP (teknik bioproses) UB gak sekeren UI gara-gara masuk Fakultas Teknologi Pertanian, nggak jugaa.. Soal kelengkapan alat-alat teknik, TBP UB gak ada kurang-kurangnya. Malah terlalu lengkap sampe lab-nya aja dipinjem fakultas lain.
3. Kurikulum TBP UI gak sama-sama banget ma TBP UB. Didapat dari blog mahasiswa TBP UI, saya coba mengidentifikasi perbedaannya.
Kurikulum Teknik Bioproses UB
(sumber http://tp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/Kurikulum-FTP-2012.pdf)


Kurikulum Teknologi Bioproses UI
(sumber http://bioprocesshere.wordpress.com/2013/01/20/kurikulum-2012-2017-teknologi-bioproses-ui/)


Kalo dilihat dari kurikulum di tiap Universitas, , ada mata kuliah yang ada di TBP UB dan tidak ada di TBP UI begitupun sebaliknya. Seperti pada TBP UB, ada mata kuliah Robotika, sedangkan di TBP UI punya mata kuliah seni/olahraga. Mata kuliah yang ada di keduanya pun pada dasarnya sama, hanya beda penyebutan. Tapi ya, setelah saya bandingkan, kayaknya TBP UB mata kuliah yang di tawarkan ‘Lebih Teknik’ di bandingkan TBP UI. Terlalu banyak Fisika yang berkeliaran. Huuftt.. Ini hanya menurut pendapat saya setelah melihat kurikulum yang ada, silahkan anda sendiri yang menilai.
3. Teknologi Bioproses UI adalah jurusan yang memiliki pelajaran fisika yang paling sedikit (Anata, 2013). Beda dengan Teknik Bioproses UB yang hampir tiap mata kuliah nya berbasis FISIKA. Itulah mengapa Bioproses di UI menggunakan kata TEKNOLOGI sedangkan di UB menggunakan TEKNIK. Begono cuuuy.. Gak percaya? Liat table kurikulum di atas :D

Waduh? Kayaknya masuk UB ngeri yah, fisika semua! 
Gak juga ah, fisika nya gampang kok (secara aku cinta fisika sedari dulu). Menurutku ya, TBP UB tuh emang memberikan kemampuan yang dibutuhkan para alumninya saat lulus ntar. Gak cuma bisa teori, tapi juga praktek-praktek nya. TBP UB tuh secara gak langsung MAKSA lulusannya biar serba bisa. Kemampuan fisika terapan (Pindah Panas, elektronika dan instrumentasi, robotika dkk) itu emang kemampuan yang dibutuhin buat seorang anak teknik bioproses. Ngeliatnya emang serem sih, tapi setelah dijalanin, kamu pasti akan terbiasa dengan keteknikan. Gak serem kok, malah seruu!!
Wah, wah.. Aku jadi tertarik masuk Teknik Bioproses UB neh, kayaknya keren banget! 
Hoho, iya dong. Anak Teknik Bioproses..

Terus, prospek kerja anak Teknik Bioproses sama gak sama anak Teknologi Bioproses?
Oh, jelas beda dong. Kalo anak Teknologi Bioproses lebih ke Teknologi nya, seperti proses-prosesnya. Sedangkan anak Teknik Bioproses bisa ke bagian Teknologinya dan bagian Keteknikannya. Kamu bahkan bisa merambah dunia Perbengkelan karena ada mata kuliah perbengkelan di semester 5. Kalo mau nyempil ke gizi dan pangan pun bisa, karena ada mata kuliah kimia pangan. Mau ke teknik lingkungannya? Bisa, karena TBP UB mempunyai mata kuliah analisis lingkungan. Mau bidang apalagi hah? Tanya, tanya!!

Hahaha.. Oke kak, aku PUAS banget nanya sama kakak. Pencerahan dari kakak sangat mencerahkan. Aku gak bakal ragu lagi buat milih TBP UB di SNMPTN/SBMPTN!
Iya, iya.. Jangan lupa di share ke temen-temen yah biar mereka juga nggak galau lagi :)

Ok, Sesi ke-2 giliran nak UI Teknologi bioproses yg ngasih pngalaman tentang jurusan Bioproses di UI   :
Apakah iya Bioproses begitu tak terkenalnya di UI dan negara kita sendiri? Padahal di Eropa dan Amerika sana, Bioproses adalah salah satu jurusan yang sedang berkembang pesat dan banyak diminati oleh orang-orang, sebuah ilmu masa depan. Sebelum kalian salah paham terlalu jauh akan jurusan yg satu ini, mari kita simak ulasan dibawah.
Teknologi Bioproses (Bioprocess Engineering) / Teknik Biokimia (Biochemical Engineering) adalah cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi. Agensia biologis dapat berupa mikroorganisme atau enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme yang digunakan pada umumnya berupa bakteri, khamir, atau kapang. Pada dahulu kala, Bioproses merupakan salah satu peminatan di Teknik Kimia karena persamaan mendasar yang dimiliki keduanya. Kesamaan ini meliputi ilmu dasar keduanya (mata kuliah dasar) dan teknik penyelesaian masalah yang digunakan kedua jurusan (jika tekim menggunakan agen kimia, sementara bioproses menggunakan agen biologi). Aplikasi dari Bioproses dijumpai pada industri farmasi, pangan, pertanian, energi, dan industri pengolahan air (waste water treatment).

 Prospek Kerja Teknologi Bioproses
Nah, berdasarkan tabel kurikulum di atas, saya yakin kalian semua mulai paham nih apa itu Teknologi Bioproses. Dan dari kepahaman itu, secara tidak langsung akan menuntut kalian untuk berpikir, dimana lulusan Bioproses akan bekerja nantinya. Dalam sesi ini, saya akan sedikit menjabarkan apa yang telah saya dapat selama 5 semester menikmati indahnya bangku perkuliahan sebagai calon Bioprocess Engineer.
1. Industri Makanan dan Minuman (Food Beverage and Drink)
Peran teknologi bioproses di Industri ini bisa sebagai orang yang mengontrol proses produksi makanan dan minuman tersebut mengganti bahan kimia dengan bahan biologi. Dan juga minuman yang diproduksi bukanlah sekedar minuman biasa, namun minuman yg telah diberi suplemen/probiotik khusus guna meningkatkan nilai kandungan gizi minuman tersebut. Hal ini diajarkan dalam mata kuliah teknologi pangan. Contoh industri pangan : PT UNILEVER, KRAFT, DANONE, PT Ajinomoto, Yakult, Cimori dan lain sebagainya.
2. Energi (Bioenergi)
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa cadangan minyak bumi semakin lama semakin menipis. Diprediksikan apabila terus-menerus menggunakan minyak bumi sebagai sumber energi utama untuk melakukan aktivitas sehari-hari maka cadangan minyak bumi akan habis pada tahun 2025. Selain itu, energi yang berasal dari minyak bumi dapat menyebabkan Global Warming akibat dari hasil pembakaran yang terjadi. Oleh karena itu, dibuatlah suatu bentuk energi yang dapat menggantikannya dan lebih ramah lingkungan. Contohnya seperti biodiesel, bioetanol, biogas.
Sekarang ini, mulai banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Minyak dan Gas (Oil and Gas Company) yang mengembangkan sumber energi terbarukan seperti contoh diatas. Perusahaan yang oil and gas yang sekarang juga bergerak untuk memproduksi energi terbarukan adalah seperti British Petroleum, Chevron, Pertamina, dan Sime Darby Energy. Oya, gaji untuk kerja di industri ini lumayan besar lho bisa mencapai $5000/month bahkan bisa lebih.

Hal yg paling menyenangkan adalah, dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, di dunia bahkan Indonesia, beberapa perusahaan energi telah mulai menjamah lingkup bioenergi. Diantaranya MedcoEnergyEthanol (Lampung), Molindo Ethanol (Malang) dan bahkan Bakrie Land juga berencana membangun mega proyek Industri Biodiesel terbesar di Indonesia.
3. Industri vaksin, farmasi, kosmetik dan obat herbal (Biomedical Engineering)
Jika kalian mendengar vaksin pastilah dipikiran kalian adalah ini kerjaan orang farmasi dan kedokteran. Ya itu memang benar, namun dalam ilmu Bioproses, vaksin akan dipelajari agar vaksin tersebut dapat jauh lebih efisien dalam penggunaannya. Baik efektivitas, harga dan kandungan yang ada. Vaksin dibutuhkan untuk memperoleh imunitas dengan cara melemahkan bakteri ataupun virus penyebab penyakit. Di industri vaksin ini, seorang sarjana teknologi bioproses di laboratorium untuk produksi vaksin sebelum diproduksi secara massal, bagian Research and Development, Quality Control, atau sebagai orang yang bertanggung jawab dalam proses pembuatan vaksin secara massal. Contoh industri vaksin dan farmasi: PT Biofarma (satu-satunya di Indonesia), PT Bayer dan PT Kimia Farma
4. Industri Biomaterial
Industri biomaterial merupakan industri utama untuk produksi bahan-bahan yang digunakan untuk biomedis dan lainnya. Industri biomaterial berfokus untuk memproduksi material yang berasal dari organisme biologis untuk dimanfaatkan dalam tuuh manusia. Contohnya adalah penggunaan material biologi untuk pembuatan cangkang kapsul, implantasi pada tulang dan lain sebagainya. Di Indonesia, masih sangat sedikit sekali industri biomaterial. Padahal kebutuhan akan biomaterial di Indonesia itu sangat tinggi. Salah satu contoh industri: Capsugel (Bogor).
5. Proyek lingkungan
Seorang sarjana teknologi bioproses juga dapat bekerja dibidang lingkungan terutama dalam pengolahan limbah. Pengolahan limbah dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme yang memiliki potensi untuk mendegradasi limbah menjadi tidak berbahaya. Pengolahan limbah yang dilakukan sekarang, mulai banyak yang beralih untuk menerapkan bioremediasi atau waste water treatment. Hal ini disebabkan oleh selain rendahnya modal yang diperlukan juga rendahnya energi yang diperlukan sehingga dapat menghasilkan suatu teknik remediasi yang efektif dan efisien. Kabar baiknya, semua industri yang ada membutuhkan suatu pengolahan limbah yang terpadu. Jadi, peluang kerja di bidang lingkungan ini sangat-sangatlah luas. Bahkan dimungkinkan kedepannya lulusan Bioproses akan bekerjasama dengan Teknik Lingkungan (salah satu penjurusan Teknik Sipil).

6. Technopreneurship
Selain mencari pekerjakan, lulusan Bioproses jg bisa nih membuat usaha sendiri. Tergambar dalam mata kuliah ekonomi teknik, manajemen proyek, perancangan pabrik, alat dan produk. Sebuah kesempatan terbuka lebar, apalagi lulusan Bioproses dijamin telah setidaknya sedikit menguasai berbagai disiplin ilmu seperti bioenergi, pangan, kedokteran dan rekayasa genetika.

teman-teman saya yang telah menjadi alumni Teknologi Bioproses terutama dari UI.
1. Industri Pangan --> Unilever, Nestle, Danone, 
2. Industri Minuman  --> PT Sosro
3. Industri Vaksin --> belum ada 
4. Industri Farmasi --> belum ada 
5. Industri Energi --> belum ada 
6. Industri pertambangan dan pengolahan hasil tambang--> PT. Krakatau Steel
7. Perusahaan Engineering Procurement --> Technip
8. Konsultan --> McKinsey & Company 
9. Akademisi dan peneliti --> belum ada

Saat ditanya ke teman-teman, gaji mereka sebagai fresh graduate memiliki rentang gaji antara 3-15 juta. 
Itu adalah perusahaan-perusahaan tempat dimana alumni-alumni teknologi bioproses bekerja. Jika ada yang baru akan saya update lagi :)
Ada juga mereka yang berwirausaha sendiri lho. Ada yang dibidang pangan, peternakan, ataupun digital.
Saya sendiri? masih terus melanjutkan kuliah :D


itulah cuplikan kopasannya antara mhsiswa UB TekBiop & TeknoBiop UI. . . smoga agan" terbantu & termotivasi bagi yg berminat... dan penilain tergantung bgaimana agan memandangnya, minat, & keadaan agan sndiri. . . keduanya Mantep, gmn agan kuliahnya nnti!!INSINYUR atau jd DOKTER YA?? ?? Di Tek/Tekno Bioprosess Kedua GELAR itu bisa Agan dapet... itu ksimpulan ane gan di jrusan bioproses,.,., hehehehe :D tp jujur ane krang berminat,,.,. krena yaa hati ane udh falling in love teknik mesin or teknik yg berbau fisika, tp gx brani dgn fisika murninya,.,
pngen nerapin/rekayasain tuh rumus dlm realita, bkn nyari lg rumus" baru, pusing sih gan.." cz kya'a hdup nyari" rumus dunia mah gx da abisnya...
oiya Q jg sma loh jbolan bru MA/SMA 2013 ini bru lulus n galau wktu jalur Undangan nentuin  jurusan yg ke 3, hrus sesuai passion tp hrus sesuai PassingGrade yg lbih rendah, jd'a gmn gtu klo dpetnya yg kurang kita minati... EHH Jadi curhat, udah dlu yeee, pkokna mah
JANGAN NGAWANIN KAMBING, PADAHAL MENCINTAI DOMBA...
WALAU (serumpun) MIRIP, TETAP BEDA, HATI PUN BICARA... hehehe itulah pribahasa ane... bye.. Wassalamu'alaikum wr.wb. . .